Senin 30 Jul 2012 23:36 WIB

Jalur KA Bandara Terkendala Pembebasan Lahan

Kereta api jabodetabek
Foto: agung fatma
Kereta api jabodetabek

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) menghadapi kendala pembebasan lahan dalam pembangunan jalur kereta api menuju Bandara Soekarno-Hatta.

"Dengan panjang 30-33 km memerlukan biaya senilai 2 miliar dolar AS (Rp 18 triliun)," kata Direktur Utama SMI, Emma Sri Martini, di Gedung GKBI, Jakarta, Senin.

Emma mengatakan proyek itu akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2014, ketika studi kelayakan selesai akhir 2013.

"Peran SMI pada railway (jalur kereta) bandara mengarah pada memperbantukan ke Kemenhub tahap per tahap, kita tidak membantu finansial," kata Emma.

Proyek tersebut menggunakan pembiayaan dengan skema kerjasama pemerintah swasta (KPS). Saat ini baru sampai tahap pengkajian oleh SMI.

SMI pada proyek jalur kereta api bandara ini berperan sebagai fasilitator yang membantu menyiapkan tahap-tahap dari awal perencanaan sampai tahap mengajak investor, kata Emma.

"Perkembangan sejauh ini baru menyelesaikan `due diligence` (peninjauan). Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan menyatakan proyek tersebut layak," katanya.

Rencananya, jalur kereta menuju Bandara Soekarno-Hatta akan terdiri dari dua jalur, yakni "commuter line" dan ekspres. "Commuter line" melewati Tangerang dan ekspres melewati Pluit. Kereta api bandara akan melintas setiap 15-30 menit.

Jalur ekspres akan dibangun dengan model melayang melalui rute Manggarai-Sudirman-Tanah Abang-Duri-Angke-Pluit-Bandara Soekarno Hatta.

Sedangkan jalur lain, rute kereta komuter melalui jalur yang sudah ada dari Manggarai-Sudirman-Tanah Abang-Duri-Grogol-Bojong Indah-Kalideres-Tanah Tinggi-Bandara Soekarno Hatta.

Jalur kereta tersebut memiliki tujuan utama menghubungkan titik strategis dengan Bandara Soekarno Hatta.

Bila memang jalur kereta tersebut selesai dibangun, maka dapat menjadi pilihan mengurangi kemacetan di jalan raya.

Selain itu, dapat menjamin ketepatan waktu menuju bandara sesuai dengan waktu penerbangan yang ada.

Kenyataan sekarang calon penumpang sering khawatir tidak datang tepat waktu menuju bandara karena kemacetan yang datangnya susah untuk diperkirakan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement