Senin 30 Jul 2012 21:04 WIB

Presiden: Sistem Otoriter itu Bom Waktu

Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Foto: Rumgapres/H Abror Rizki
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menilai sistem otoriter hanya akan menjadi 'bom waktu' pada masa depan. Hal itu diungkapkan Presiden saat memberikan sambutan dalam acara buka puasa dengan jajaran Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di kediaman Ketua DPD RI Irman Gusman, Jakarta, Senin (30/7).

"Sistem otoriter mungkin bisa mempermudah semua hal (pembangunan), barangkali bisa menata, mengontrol, tetapi banyak pelajaran di banyak negara pula sistem 'otoritarian' itu bom waktu," kata Presiden.

Menurut Presiden, sistem demokrasi lebih baik dibandingkan dengan sistem otoriter. Sistem demokrasi yang matang dan memperoleh dukungan luas rakyatnya, akan mampu membangun negara dengan lebih adil dan merata.

Di Indonesia, demokrasi saat ini terus berkembang dan berproses untuk menuju kematangan. Dalam proses transformasi tersebut, akan didapati banyak hambatan dan tantangan.

"Dengan demokrasi yang matang, yang hidup, dukungan rakyat lebih kuat, pembangunan lebih baik, demokrasi mencapai kematangannya lebih baik dari sistem apa pun. Mari kita sama-sama matangkan demokrasi kita ini," kata Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengatakan bahwa sistem desentralisasi dan otonomi daerah yang saat ini dikembangkan merupakan koreksi atas pembangunan yang sentralistik yang telah gagal sebelumnya.

Presiden menyakini sistem desentralisasi dan otonomi daerah merupakan salah satu jalur menuju pembangunan yang berkeadilan dan merata. Untuk itu, kata Presiden, meskipun masih banyak hambatan dan tantangan dalam mewujudkan desentralisasi dan otonomi daerah, harus terus maju.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement