REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Nepal siap meningkatkan populasi harimau di negaranya dari 155 pada tahun lalu menjadi 176 pada tahun ini. Menggandakan populasi spesies kucing besar itu pada 2022 jadi prioritas Nepal.
Sensus harimau yang dilakukan pada 1995 menunjukkan populasi harimau (Panthera tigris bengali) turun menjadi 98 pada tahun itu. Akan tetapi, laporan terakhir yang dikeluarkan pada Ahad oleh World Wildlife Fund (WWF) saat Hari Harimau Sedunia menunjukkan populasi harimau meningkat menjadi 176.
Harimau-harimau di Nepal sebagian besar (125 harimau) menghuni Taman Nasional Chitwan, sementara sisanya tersebar di Taman Nasional Bardia, 37 harimau; Suaka Margasatwa Shuklaphata, 10 harimau; dan Suaka Margasatwa Parsa, empat harimau.
Dengan menggunakan slogan, "Hentikan kejahatan terhadap margasatwa: kematian mereka sangat mendekatkan kepada kepunahan," Nepal memperingati Hari Harimau Sedunia dengan mengadakan berbagai program yang mengajak masyarakat untuk melestarikan harimau.
Dalam wawancara dengan wartawan Xinhua Sweta Baniya, Direktur Jenderal Departemen Pelestarian Taman Nasional dan Margasatwa Krishna Prasad Acharya mengatakan Nepal sangat berkomitmen dalam upaya perlindungan harimau serta dalam upaya menggandakan populasi spesies terancam punah itu dalam sepuluh tahun ke depan.
"Dengan kerjasama di berbagai bidang, kami harap bisa menggandakan jumlah harimau pada 2022," kata Ghimire.
Selama tiga tahun terakhir, Nepal telah membuat unit-unit anti-perburuan liar di semua taman nasional di negara itu untuk melindungi margasatwa Nepal, terutama hewan-hewan yang terancam punah.