REPUBLIKA.CO.ID, JAGAKARSA -- TNI Zeni Kostrad dinilai menyerobot lahan warga RW 12 Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Kejadian itu memicu pengeroyokon pihak TNI pada dua orang warga yang diduga sebagai provokasi aksi.
Menurut Kadifbiono (73), Ketua RW 12 mengatakan, warga secara jelas menolak pengambil alihan lahanya oleh pihak TNI. Namun pihak Zeni Kostrad lah yang tiba-tiba masuk menebang pepohonan warga sebagai upaya pengosongan tanah pada 18 Juli lalu. "Padahal kami membayar PBB tanah itu," kata Biono pada Republika, Senin (30/7).
Warga yang merasa terintimidasi akhirnya melakukan aksi protes terhadap perampasan lahan tersebut. Namun, menurut Biono, orasi damai yang dilakukannya tadi pagi justru membuat dua orang warganya terlibat pemukulan dan penganiyayaan oleh oknum TNI.
Sri Sukarsih Slamet (60), saksi yang melihat pemukulan tersebut menyatakan, awalnya warga mencurigai pada salah satu orang yang tidak dikenal, setelah ditelusuri akhirnya orang tersebut mengaku dari pihak TNI. Kemudian Agus dan Warto akhirnya menggiring oknum tersebut keluar dari kawasan warga.
Setelah beberapa saat kemudian, menurut Sri, ada beberapa anggota TNI berpakaian dinas kembali memasuki tanah mereka, untuk mencari Agus. Setelah itu, Agus kembali ditarik dan dipukuli, sebelum akhirnya dilerai oleh Polisi dan dibawa ke Polsek Jagakarsa.
Selang beberapa saat kemudian, warga menutup akses masuk menuju kawasannya. Namun gang alternatif dapat digunakan anggota TNI untuk menemukan Warto, kemudian tanpa sepengetahuan warga, Warto pun kembali menjadi korban pemukulan kedua.