Senin 30 Jul 2012 05:45 WIB

Indonesia Bisa Lebih Maju dari Tetangga, Ini Syaratnya

Kondisi lalu lintas di perempatan Cengkareng, Tangerang, Banten, yang hampir tidak bisa bergerak pada Rabu (4/4) pagi. (Republika/Wihdan Hidayat)
Kondisi lalu lintas di perempatan Cengkareng, Tangerang, Banten, yang hampir tidak bisa bergerak pada Rabu (4/4) pagi. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat menengah di Indonesia sebenarnya sangat tinggi, sehingga mereka merupakan potensi luar biasa yang dapat memajukan bangsa Indonesia.

Salah satu ciri masyarakat menengah adalah mereka yang memiliki tingkat pendidikan tinggi, sehingga masyarakat seperti ini akan dapat memberikan kontribusi positif pada bangsa ini.

Hal tersebut disampaikan, Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya, Prof. Dr. Zainuddin Maliki dalam acara pengkajian PP Muhammadiyah di Aula RS Islam Jakarta, Ahad (29/7).

Selain itu, menurut Zainudin, masyarakat menengah juga adalah mereka yang memiliki tingkat literasinya tinggi. “Oleh karena itu apa yang terjadi di masyarakat Muhammadiyah, mereka senantiasa melek media, buku dan kegiatan-kegiatan yang bernuansa keilmuan,” katanya.

Mereka adalah masyarakat yang memiliki kemampuan teknik yang tinggi. Sehingga apa yang terjadi pada masyarakat menengah ini adalah kemudahan dalam bekerja. Maka menurutnya, semakin banyak masyarakat yang memiliki keahlian teknis, maka tingkat pengangguran semakin rendah.

Namun, menurut Zainuddin, masyarakat menengah Indonesiai akan semakin berdaya jika didorong dengan infrastruktur dan kebijakan yang memadai.

“Jika infrastruktur dan kebijakan itu belum memadai maka Indonesia sulit maju,” katanya. Karenanya, menurut Zainuddin, bangsa Indonesia sesungguhnya akan bisa lebih maju dengan Negara-negara tetangga.

Sayangnya, apa yang terjadi di masyarakat menengah bangsa ini ternyata belum dibarengi dengan kesadaran, seperti halnya pada aspek lingkungan, budaya antri, budaya toleransi dan lain sebaginya. “Karenanya sayang sekali jika kondisi masyarakat menengah ini jika belum dibarengi kesadaran tersebut,” jelasnya.

Masyarakat tidak hanya dilihat dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi politik dan budaya. Kita berharap masyarakat menengah itu memiliki semangat kerja yang tinggi, tingkat literasi yang tinggi, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan.

“Mereka dapat melakukan inovasi dan melakukan pembaharuan, seperti yang diajarkan KH Ahmad Dahlan,” jelasnya. Karenanya, modal iman, ilmu dan amal, maka dikembangkan oleh KH Ahmad Dahlan menjadi sebuah gerakan yang sangat dahsyat yaitu Persyarikatan Muhammadiyah.

sumber : muhammadiyah.or.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement