Ahad 29 Jul 2012 23:19 WIB

Pasar Kerja Mancanegara Butuh Perawat, Anda Berminat?

Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat (kiri).
Foto: Antara/Ujang Zaelani
Kepala BNP2TKI, Jumhur Hidayat (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, MDAN - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat menyatakan pasar kerja perawat di mancanegara sangat potensial.

"Tinggal kesiapan suplai dari dalam negeri untuk mengisi kebutuhan pasar kerja perawat di luar negeri," kata Jumhur di Medan, Minggu, dalam rangkaian hari ke-6 Safari Ramadhan BNP2TKI V 24 Juli--3 Agustus 2012 ke Sumut, NAD, Riau, dan Kepri.
Ia menyebutkan sejak 2008 pemerintah RI dan Jepang bekerja sama dalam penempatan TKI perawat untuk memenuhi kebutuhan 1.000 perawat pasien dan jompo di negeri Matahari Terbit itu.
Sejak 2008--2012, BNP2TKI telah menempatkan 892 perawat ke Jepang, terdiri atas 392 perawat pasien (nurse) dan 500 perawat jompo (careworker). Kualitas perawat asal Indonesia lebih unggul dibanding asal Filipina yang bekerja di Jepang.

Dalam hasil ujian nasional yang diumumkan pemerintah Jepang pada tanggal 26 Maret lalu setelah mereka bekerja minimal satu tahun di negeri itu, TKI perawat yang lulus sebanyak 69 orang terdiri atas 34 'nurse/kangoshi' dan 35 "careworker/kaigofukushishi", sedangkan asal Filipina yang lulus hanya 13 orang.

Sebelumnya, dalam dua tahun berturut-turut Indonesia juga mengalahkan Filipina. Pada tahun 2010, perawat asal Indonesia yang lulus ujian nasional dua orang, sedangkan asal Filipina satu orang. Pada tahun 2011, perawat asal Indonesia yang lulus sebanyak 15 orang, sedangkan asal Filipina satu orang.
Penempatan TKI perawat ke Jepang merupakan program kerja sama antar pemerintah (G to G) melalui program Indonesia-Jepang Economic Partnership (IJEPA) yang ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri Jepang saat itu Shinzo Abe di Tokyo pada bulan November 2006.
BNP2TKI atas nama pemerintah Indonesia menindaklanjuti nota kesepahaman itu dengan Japan International Corporation of Welfare Services (JICWELS) yang mewakili pemerintah Jepang, di Jakarta, Mei 2008.
Melalui penandatanganan nota kesepahaman itu, BNP2TKI diminta menyiapkan 1.000 perawat yang akan dipekerjakan di Jepang. Setelah 1.000 perawat terpenuhi, lanjut dia, akan dilakukan upaya kerja sama yang baru untuk kesinambungan penempatan TKI perawat ke Jepang.
Sementara negara-negara di kawasan Timur Tengah juga sangat membutuhkan banyak TKI perawat asal Indonesia, seperti di Kuwait membutuhkan sedikitnya 300 perawat dari hasil pertemuan bisnis dua pekan lalu Jumhur menambahkan, saat ini, Jerman sedang membutuhkan sekitar 7.000 tenaga kerja perawat.
Timor Leste juga sedang dalam kerja sama penempatan TKI bidan ke negeri bekas wilayah Negara Kesatuan RI itu dan kerja sama itu sudah berjalan dua tahun dengan penempatan sejunlah bidan asal Indonesia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement