Ahad 29 Jul 2012 10:42 WIB

Gubernur Minta Pilgub Lampung Mundur 2015

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Djibril Muhammad
Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP
Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, mengusulkan ke pemerintah pusat agar penyelenggaraan pemilihan umum gubernur (pilgub) Lampung mundur hingga tahun 2015 setelah pemilihan presiden (pilpres) tahun 2014.

Pemunduran ini untuk mengantisipasi pengulangan pilgub yang selalu berbenturan dengan pilpres setiap masa jabatan berakhir. "Ini (pelaksanaan pilgub mundur) bukan untuk kepentingan saya, tapi untuk gubernur berikutnya," kata Gubernur Sjachroedin ZP di Bandar Lampung, Ahad (29/7).

Masa jabatan Sjachroedin berakhir 2 Juni 2014, bertepatan dengan pemilihan anggota legislatif (pileg) dan pilpres. Menurut aturan, tidak diperkenanan adanya pilkada pada masa itu.

Menurut dia, bila semua pihak memaksakan pilgub berlangsung sebelum pileg dan pilpres, maka kondisi gubernur ke depan akan terulang seperti hal ini terus. Akibatnya, pada masa kepemimpinan gubernur selalu ada rentang waktu jabatan satu tahun, tidak terkonsentrasi untuk melaksanakan pembangunan di daerah lagi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung, mengusulkan untuk mempercepat penyelenggaraan pilgub pada tahun 2013, atau setahun lebih cepat dari masa berakhirnya gubernur sekarang.

Ketua KPU Lampung, Edwin Hanibal, menyatakan pihaknya sudah mempersiapkan agenda pilgub tahun 2013, dan mengajukan kepada eksekutif soal anggaran pilgub tahun depan.

KPU Lampung menyatakan berdasarkan surat dari KPU pusat, bahwa KPU Lampung sudah harus mempersiapkan pilgub yang akan berlangsung 2013 mendatang, untuk itu KPU Lampung segera mengajukan anggaran pilgub kepada pemprov.

Sjachroedin mengatakan pada saat ini pemerintah provinsi (pemprov) belum membahas masalah anggaran untuk pilgub 2013 mendatang. Pihaknya masih menunggu jawaban dari surat yang telah diajukan ke Kementerian Dalam Negeri. Pemprov masih konsentrasi untuk mempersiapkan anggaran pembangunan daerah.

Ia menegaskan bila percepatan pilgub 2013, maka akan terjadi dua kepala daerah yang aktif dan terpilih. Secara psikologis, kata dia, akan berdampak pada pelaksanaan kerja gubernur yang masih satu tahun jabatan lagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement