REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Gempa tektonik berkekuatan 3,6 Skala Richter (SR), Minggu, sekitar pukul 10.12 WIT membuat panik warga Kota Ambon dan sekitarnya. Warga berlarian keluar rumah karena guncangan gempa terasa cukup kuat.
"Guncangan kuat dan terasa cukup lama," ujar seorang warga RT 01/RW 01 Desa Passo, Kecamatan Baguala, Stevanus Erebun.
Warga panik dan berlarian keluar rumah. Mereka berlari menuju tempat yang dinilai aman dari kemungkinan terkena bangunan rusak maupun runtuh.
Data BMKG menyebutkan gempa berlokasi di laut dengan posisi tujuh kilometer timur laut Kota Ambon.
Ambon terakhir diguncang gempa 5,0 SR pada 21 Juli 2012 dengan posisi 5.34 Lintang Selatan-129.35 Bujur Timur atau 222 kilometer dari Ibu Kota Provinsi Maluku tersebut.
Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah rawan gempa dan tsunami karena terletak di pertemuan tiga lempeng besar yakni Pasifik, Indo Australia, dan Eurasia. Lempeng Indo Australia masuk ke bawah Eurasia bertemu dengan Lempeng Pasifik. Sehingga, hal tersebut mengakibatkan patahan yang tidak beraturan.
Sejumlah daerah rawan gempa di Maluku di antaranya wilayah-wilayah bagian tenggara, Pulau Ambon, Seram, dan Buru, sedangkan pusat patahan di antaranya di Laut Ambon dan Seram Bagian Barat.