REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pemerintah Kabupaten Malang, Jawa Timur, optimistis mampu melampaui pencapaian ketersediaan beras di daerah itu dari tahun lalu. Pemkab Malang meyakini jika tahun ini masih mampu surplus beras, bahkan bisa naik sekitar lima persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 67 ribu ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang, Purwanto, di Malang, Sabtu, mengatakan, dirinya akan memaksimalkan bibit unggul jenis hibrida maupun non-hibrida untuk mencapai target kenaikan lima persen tersebut.
"Tahun lalu, produksi beras Kabupaten Malang sebanyak 450 ribu ton. Setelah dialokasikan untuk kebutuhan penduduk setempat yang mencapai 2,7 juta, masih ada surplus beras hingga 67 ribu ton, sehingga tahun ini kita targetkan surplus naik lima persen," katanya.
Ia mengakui, capaian kenaikan target surplus lima persen tersebut tidak mungkin hanya dengan mengandalkan cara teknis, yakni menambah luasan lahan pertanian sawah (padi). Namun juga dengan berbagai upaya non-teknis, seperti penggunaan pupuk yang tepat, pengairan dan bibit unggul serta pendampingan dari penyuluh.
Apalagi, lanjutnya, dalam lima tahun terakhir ini lahan pertanian padi terus berkurang akibat pengalihan lahan untuk kebutuhan industri, perumahan maupun perluasan lahan tebu. Pengurangan lahan tersebut rata-rata mencapai 17,89 hektare per tahun.
Lahan pertanian padi di Kabupaten Malang saat ini hanya tinggal 49,519 hektare dan lahan tebu bertambah menjadi 42.000 hektare atau bertambah 6.439 hektare dari tahun 2008 yang hanya seluas 35.571 hektare.