REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui kalau selama ini jalur impor kedelai di tanah air sangat panjang dan tidak efisien. Karena itu, ia memberikan kesempatan kepada asosiasi tahu dan tempe untuk mengimpor langsung kedelai melalui jalur yang difasilitasi oleh Kementerian Perdagangan.
"Agar asosiasi tahu dan tempe bisa memperoleh kedelai sesuai dengan harga dan pasokan yang dibutuhkan, pemerintah akan membantu impor kedelai langsung. Selama ini, jalur impor kedelai sangat panjang dan tidak efisien," kata Presiden usai sidang kabinet terbatas di Kementerian Perindustrian Jakarta, Jumat (27/7).
Sedangkan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan Pemerintah akan membuat kebijakan yang mengatur tata niaga kedelai. "Pemerintah akan membuat peraturan mengenai tata niaga kedelai agar harganya bisa stabil dan pasokannya mencukupi kebutuhan dalam negeri," katanya.
Sementara Menteri Pertanian Suswono mengatakan seharusnya harga kedelai sudah turun karena harga di tingkat dunia juga sudah turun, sehingga menimbulkan pertanyaan kenapa harga kedelai yang diimpor ke Indonesia masih tinggi.
"Kenaikan harga kedelai disebabkan perilaku para importir yang terlampau mengambil keuntungan besar. Seharusnya mereka empati pada konsumen," katanya.
Suswono menambahkan tidak ada alasan lagi untuk mempertahankan harga kedelai tetap tinggi.