REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Gerakan pencerahan sebenarnya tidak hanya dilakukan di Indonesia, tapi juga di dunia. Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin dalam Pengajian Ramadhan PP Muhammadiyah di Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Kamis (26/7) malam.
Saat ini, kata Din, sistem dunia yang terlalu sekuler dinilai telah mengalami kerusakan. Sejumlah mantan kepala negara menyimpulkan biang kerok kerusakan dunia adalah karena hak asasi manusia, yang terlalu menekankan kebebasan. Meskipun, masih kata Din, sudah banyak usaha dilakukan agar PBB meratifikasi hal tersebut.
Din menyebut, kondisi tersebut juga menciptakan adanya liberalisasi ekonomi yang berbuntut pada banyak kaum dhuafa dan mustadh'afin atau kelompok yang dilemahkan secara struktural. Setidaknya ada ratusan juta umat muslim di Indonesia yang masuk dalam kategori kemiskinan kultural dan struktural.
"Padahal menurut saya warga Indonesia gak malas, etos kerja tidak rendah tapi termiskinkan jadi miskin. Di sisi lain, tidak ada sistem yang efektif untuk membebaskan mereka dari kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan," jelasnya mengakhiri.