REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Mantan Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK) memperkirakan ketersediaan dan harga kedelai akan kembali seperti kondisi normal dalam tiga-empat bulan mendatang. Pasalnya, hilangnya kedelai di pasaran lebih karena pasokan yang kurang dari sektor impor. Khususnya dari Amerika.
‘’Saya kira hanya tiga-empat bulan. Setelah itu akan turun lagi. Tidak akan lama. Jadi sekarang ini terpaksa diturunkan konsumsinya. Tapi akan turun lagi harganya nanti. Sementara ini dinaikan,’’ katanya di Jakarta, Jumat (27/7).
Ia menilai, kedelai memang menjadi kebutuhan pokok bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Khususnya bagi mereka yang tinggal di wilayah Jawa dan beberapa tempat lainnya.
Meski pun begitu, lanjut dia, pemerintah tetap memutuskan untuk menggantungkan ketersediaan kedelai dari sektor impor. Khususnya dari Amerika yang memasok hampir sebagian besar kedelai di Indonesia.
Menurutnya, alasan tetap menggantungkan pasokan kedelai dari sisi ekspor karena sulit untuk mengembangkan kedelai di Indonesia. Ini lantaran, secara agronomi kedelai tidak tumbuh dengan produktivitas tinggi di Indonesia.
‘’Kebetulan sekarang ini sedang kekeringan di Amerika, di Mid West lebih tepatnya. Kebetulan saya bulan lalu di situ. Maka harga naik. Tapi itu sementara,’’ ujar Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia tersebut.