REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kebakaran di Kota Bandung periode Januari hingga Juni 2012 menyebabkan kerugian sekitar Rp 5,6 miliar. Menurut Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran (Dinkar) Kota Bandung, Dedi Sofyan, taksiran kerugian terbesar jatuh pada bulan Mei yakni mencapai Rp 1,8 miliar.
Dedi mengatakan, selama periode tersebut, sudah terjadi 55 kali kebakaran. Rata-rata taksiran kerugian setiap kali kejadian kebakaran hingga 100 juta Rupiah.
Sementara selama bulan Ramadhan, baru dua kali kejadian kebakaran yang diduga karena korsleting listrik. "Penyebab utama biasanya listrik, membakar sampah namun lupa dipadamkan dan kompor gas meledak,"katanya kepada Republika, Jumat (27/7).
Sebelumnya, Kepala Dinkar Kota Bandung, John Siregar, mengatakan kebakaran pada saat bulan puasa dikarenakan peningkatan intensitas kegiatan pada malam hari dan juga Kota Bandung yang telah memasuki musim kemarau. Pada bulan puasa, jelasnya, kegiatan memasak dan menggunakan listrik cenderung intensif. Kemudian karena seharian lelah berpuasa membuat lengah para anggota keluarga sehingga terjadi kebakaran.
Wali Kota Bandung Dada Rosada sebelumnya sudah mengeluarkan surat edaran perihal langkah-langkah antisipasi bencana kebakaran di Kota Bandung. Ia meminta setiap warga di Kota Bandung wajib berupaya aktif melakukan pencegahan dan penanggulangan atas bahaya kebakaran, baik untuk kepentingan pribadi maupun kepentingan umum.