Jumat 27 Jul 2012 10:56 WIB

Warga: Jasa Marga Sempat Kerahkan 'Preman'

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Hafidz Muftisany
Aksi warga yang marah atas penutupan akses turun-naik penumpang di Tol Jatibening, Jumat (27/7).
Foto: dokumen pribadi
Aksi warga yang marah atas penutupan akses turun-naik penumpang di Tol Jatibening, Jumat (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Sebelum terjadi aksi pemblokliran tol Jatibening oleh masyarakat sekitar, sebelumnya permasalahan ini pernah dibahas antara warga, Jasa Marga dan Wali Kota Bekasi, Rabu (11/7) lalu. Wali Kota yang datang pada saat itu meminta agar jalur Jatibening tetap difungsikan.

Masran, kordinator aksi penutupan tol Jatibening menyatakan, gejolak semacam ini sudah terjadi sering kali. Dua minggu yang lalu, menurutnya pihak Jasamarga meresahkan masyarakat dengan membawa gerombolan preman yang memaksa akses tersebut ditutup.

"Namun karena ada perlawanan juga dari kami, preman tersebut ditarik mundur," kata Masran pada Republika, Jumat (27/7).

Masran juga mengatakan, bukan hanya pihak Polres dan Dishub yang datang, tapi Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Dia menjelaskan, saat itu Effendi telah meminta agar fungsi jalur Jatibening sebagai terminal bayangan, tetap dibuka sebagaimana mestinya.

Namun Masran menilai, Jasamarga mungkin salah menanggapi pernyataan tersebut, sehingga kebijakan untuk menutup jalur ini tetap dilaksanakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement