Jumat 27 Jul 2012 10:39 WIB

Terminal Jatibening Tutup, Ekonomi Bangkrut

Aksi warga yang marah atas penutupan akses turun-naik penumpang di Tol Jatibening, Jumat (27/7).
Foto: dokumen pribadi
Aksi warga yang marah atas penutupan akses turun-naik penumpang di Tol Jatibening, Jumat (27/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI-- Warga Kelurahan Jatibening, Pondokgede, Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta PT Jasa Marga membatalkan penutupan terminal bayangan eks Gerbang Tol Pondokgede Utama karena akan memutus nadi perekonomian masyarakat setempat.

Masyarakat yang paling menolak keras penutupan akses turun/naik penumpang di lokasi itu ialah orang-orang yang biasa beraktivitas di jalan tol Jakarta-Cikampek dekat eks gerbang tol Pondok Gede Timur. Tidak cuma para penumpang yang menolaknya, tapi juga pengojek, dan warga lain yang berkegiatan ekonomi di area tersebut.

"Setiap harinya, puluhan ribu penumpang naik dan turun angkutan di titik tersebut. Tak hanya penumpang angkutan umum, tapi juga yang menumpang angkutan pribadi," ujar Deny, seorang pengendara ojek di lokasi setempat, Jumat (27/7).

Menurut dia, area tersebut kerap dipenuhi ribuan penumpang asal Bekasi dan sekitarnya yang akan bekerja di Jakarta. Penumpang dengan tujuan luar kota pun turut menunggu di titik ini. Sementara sore hari, para pekerja tersebut turun pula di lokasi ini dengan melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi lainnya.

"Dalam sehari saya bisa mengatongi Rp150 ribu sampai Rp200 ribu dari penumpang. Bisa dibayangkan, bila jumlah sopir ojek yang tergabung dalam Pokdarkamtibmas di lokasi ini mencapai 200 motor lebih. Berapa kepala keluarga yang tidak makan kalau aksesnya ditutup," ujarnya.

Menurut dia, tiap-tiap pengojek umumnya dapat mengangkut sedikitnya sepuluh penumpang. Jumlah itu belum termasuk yang turun di lokasi setempat lalu menumpang angkutan umum atau mengendarai sepeda motor sendiri yang dititipkan di jasa penitipan motor.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement