REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Meningkatnya penjualan mobil di Thailand pada bulan lalu yang mencapai 123.471 unit, semakin menipiskan harapan Indonesia untuk menjadi pemimpin di industri otomotif ASEAN. "Produsen mobil di Indonesia tidak yakin penjualan mobil di Indonesia mampu mengejar Thailand. Pasalnya, kapasitas penjualan mobil saat ini sudah maksimum dan belum mampu menyaingi Thailand," kata Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Joko Trisanyoto.
Joko menjelaskan Indonesia sebenarnya juga mencatatkan rekor penjualan tertinggi dalam sejarah pasar mobil domestik pada Juni, yakni sebanyak 101.743 unit. Namun, pencapaian tersebut ternyata masih belum mampu menyaingi Thailand. Selama enam bulan pertama tahun ini, penjualan mobil di Tanah Air hanya mencapai 535.263 unit.
"Peningkatan penjualan mobil di Thailand juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya peningkatan permintaan mobil nasional dan kebijakan pemerintah yang mendukung penjualan. Pemerintah Thailand memberikan insentif khusus kepada mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.500 cc," paparnya.
Dibandingkan dengan kenaikan penjualan di Thailand, melonjaknya penjualan mobil di Tanah Air murni karena pertumbuhan ekonomi yang semakin baik. "Peningkatan penjualan mobil di Tanah Air karena kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat yang semakin bagus, dan tidak ada insentif yang diberikan oleh pemerintah," ujarnya.
Total penjualan mobil di beberapa negara ASEAN mencapai 1,55 juta unit pada semester I tahun ini, atau naik sekitar 21,1 persen dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,28 juta unit.
Thailand semakin memperkokoh posisinya sebagai produsen dan pasar mobil terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan mencatatkan total penjualan pada semester I yang mencapai 606.523 unit. Penjualan pada Juni merupakan rekor tertinggi di Negara Gajah Putih itu.