Rabu 25 Jul 2012 21:53 WIB

3 Upaya Kemendag Stabilkan Harga Kedelai

Kedelai
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Kedelai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan mengeluarkan tiga upaya untuk menstabilkan harga kedelai di pasaran Indonesia. "Pertama, kami akan membebaskan bea masuk impor kedelai. Saat ini sebesar 5 persen dan akan di nol persenkan, yang akan berlaku secepatnya," kata Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamukthi di Jakarta, Rabu (25/7).

Bayu mengatakan, hal itu tidak akan berlaku selamanya dan diharapkan berlaku pada Agustus hingga Desember 2012 untuk melindungi petani kedelai lokal.

Upaya kedua, pemerintah ingin memfasilitasi koperasi perajin tempe dan tahu agar bisa melakukan impor bahan baku kedelai secara mandiri. "Selama ini izin impor sifatnya terbuka dan dipegang oleh swasta. Untuk mengurangi biaya distribusi dan margin, kami akan mendorong koperasi tahu dan tempe untuk melakukan impor sendiri," kata Bayu.

Dia juga menjelaskan perajin nantinya dipersilakan bekerja sama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog), sehingga dengan sejumlah upaya tersebut perajin berkemampuan mendapatkan kedelai yang paling murah.

Kemudian upaya ketiga yang direncanakan oleh Kemendag adalah mendorong produksi kedelai dalam negeri agar dapat mencukupi kebutuhan perajin tempe dan tahu serta produk turunan kedelai lokal.

Menurut Bayu, harga rata-rata kedelai dunia yang meningkat pada Juni 2012 sekitar 520 dolar AS per ton. Sedangkan pada Januari 2012 sekitar 435 dolar AS per ton, disebabkan oleh anomali cuaca di sejumlah negara pengimpor kedelai.

Kebutuhan kedelai dalam negeri per tahun, kata Bayu, sekitar 2 juta ton di luar kebutuhan pangan. Sedangkan produksi kedelai dalam negeri baru bisa menghasilkan sekitar 800 ribu ton dan sisanya masih mengimpor dari Amerika Serikat, Brazil, dan Argentina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement