Rabu 25 Jul 2012 09:49 WIB

Jembatan Peninggalan Belanda Putus saat Azan Maghrib Berkumandang

 Seorang warga berpegangan pada sebuah tali melintasi banjir di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Seorang warga berpegangan pada sebuah tali melintasi banjir di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jembatan Gunung Nago di Kelurahan Lambung Bukik, Kecamatan Pauh, Kota Padang, putus akibat diterjang banjir bandang pada Selasa (24/7) malam. Ratusan keluarga di hulu Sungai Batang Kuranji terisolir akibat jembatan satu-satunya penghubung Kampung Batu Busuak dengan daerah perkotaan setempat itu putus.

Berdasarkan pantauan di lokasi setempat, jembatan peninggalan zaman penjajahan Belanda itu putus sekitar 10 meter di bagian ujung. Warga dari seberang sungai tidak bisa melintasi sungai itu melalui jembatan tersebut. Namun, sejumlah warga nekat menyeberangi sungai dengan arus yang deras.

Seorang warga setempat, Imran (44), mengatakan peristiwa tersebut terjadi saat azan maghrib berkumandang.

"Air meluap sangat tinggi dan sampai hingga atas jembatan," katanya.

Ia mengaku sangat ketakutan akibat melihat peristiwa itu. Banjir bandang itu merupakan peristiwa kedua setelah 2008.

"Saat banjir bandang pada 2008, jembatan ini tidak apa-apa waktu terjadi banjir bandang. Peristiwa hari ini (24/7) merupakan yang terhebat sejak saat itu," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement