Rabu 25 Jul 2012 04:41 WIB

Banjir Padang, BNPB: 6 Orang Dilaporkan Hanyut

 Seorang warga berpegangan pada sebuah tali saat banjir bandang, di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam
Foto: ANTARA
Seorang warga berpegangan pada sebuah tali saat banjir bandang, di Kelurahan Limaumanis, Kecamatan Pauh, Padang, Sumbar, Selasa (24/7) malam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menginformasikan, Kota Padang, Sumatera Barat tengah dirundung bencana, yakni banjir bandang. Berdasarkan catatan BNPB, musibah tersebut terjadi sejak Selasa (24/7) sekitar pukul 18.30 WIB.

Kepala Pusat Informasi BNPB! Sutopo Purwo Nugroho, mengungkapkan, akibat bencana tersebut, dilaporkan sebanyak enam orang hanyut dan masih dalam tahap pencarian. "Dua orang di atas perahu juga hilang di tengah laut," ungkapnya.

Pada dampak lain, yakni satu rumah hanyut di lokasi Ujung Tanah Lubuk Begalung. Sutopo menjelaskan, adapun kronologis banjir bandang diakibatkan oleh hujan deras yang turun selama tiga jam terakhir. Karenanya, terjadi peningkatan debit air pada hulu sungai lubuk Kilangan dan hulu sungai Batang Kuranji.

Penanganan sementara yang dilakukan, kata dia, adalah BPBD Sumbar telah di lokasi melakukan penanganan darurat. "Pendataan masih terus dilakukan. Update akan disampaikan kemudian," kata Sutopo.

Fenomena adanya hujan deras ini di beberapa daerah di utara ekuator Indonesia, juga dipengaruhi Siklon Tropis VICENTE yang ada di Laut Cina Selatan, sekitar 21.1LU, 114.2BT (sekitar 2010 km sebelah utara timur laut Natuna). Dampak Siklon tropis VICENTE memberikan dampak berupa hujan dengan intensitas ringan-sedang-tinggi di wilayah Sumatera bagian utara dan barat.

Selain itu juga mengakibatkan gelombang dengan ketinggian tiga sampai empat meter yang berpeluang terjadi di Perairan Sabang-Banda Aceh dan Perairan Utara Aceh. "Gelombang dengan ketinggian 4 - 5 meter berpeluang terjadi di Laut Cina Selatan bagian Utara," kata Sutopo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement