REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejarawan LIPI Asvi Warman Adam mengatakan saat ini kesempatan pemuda menjadi pemimpin nasional, terutama menjadi presiden lebih kecil dibanding dahulu. Karena saat ini banyak tokoh-tokoh tua yang muncul.
"Zamannya berbeda. Dahulu elitnya terbatas," kata Asvi di Jakarta, Selasa (24/7), saat buka bersama Kemenpora dengan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda, Badan Eksekutif Mahasiswa, dan pramuka.
Hal itu dikatakan dia saat ditanya jarangnya tokoh pemuda yang muncul sebagai calon presiden. Asvi mengatakan karena elite pimpinan atau politik sedikit maka calon pemimpin muda bisa muncul.
"Sekarang 'stok' banyak. Kita banyak stok pemimpin tapi tidak muda lagi sehingga tokoh muda harus bersaing," katanya.
Oleh karena itu Asvi tidak berharap banyak tokoh muda maji menjadi calon presiden pada 2014. Namun demikian, kata Asvi, hal itu bukan berarti tidak ada kesempatan bagi tokoh muda untuk muncul.
Ia berharap tokoh-tokoh muda tersebut makin banyak yang masuk sebagai anggota kabinet sehingga suasana kabinet juga berbeda.
Saat ini, katanya, beberapa tokoh muda sudah ada yang menjadi menteri. Namun ia berharap pada kabinet mendatang makin banyak lagi. "Tokoh muda jangan hanya jadi menpora saja," katanya.