REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR, Taufiq Kiemas, menerima kunjungan Duta Besar Turki untuk Indonesia, Zekeriya Akcam, di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta. Dalam pertemuan ini, pihak Turki akan memperlebar sayap kerja samanya di bidang Industri dan Infrastruktur.
Pertemuan ini sebagai langkah dalam menjajaki persahabatan yang sudah terjalin antar sore di antara kedua negara. "Persahabatan Indonesia dan Turki sudah terjalin lama, karena dua-duanya negara muslim yang terbesar. Persahabatan ini mulainya sudah sejak 1458 yang sama-sama anggota G-20," ujar Taufiq saat ditemui di Gedung Parlemen Jakarta, Selasa (24/7).
Dalam pertemuan ini dibicarakan kerja sama di bidang pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan kebudayaan. Selain itu, Turki juga akan memperluas kerja sama di bidang industri dan infrastruktur.
Sementara itu, Wakil Ketua MPR, Ahmad Farhan Hamid, mengaku kontribusi Turki pada Indonesia juga besar dengan memberi jumlah beasiswa yang banyak. Tak hanya itu, ke depan, kata Farhan, pihak Turki juga akan memperbanyak sekolah di Indonesia. "Kita welcome saja untuk masalah itu jika memenuhi persyaratan dan kurikulum kita," katanya.
Tak hanya itu, ungkap Farhan, hubungan perdagangan Indonesia-Turki berjalan lancar dengan biaya 5 miliar dolar AS per tahun. "Perdagangan kita lumayan bagus dengan Turki walaupun tak sebagus dengan Jepang dan AS," ungkapnya.