Selasa 24 Jul 2012 14:10 WIB

Kedelai Mahal, Pengusaha Tahu Tempe Depok Berhenti Berproduksi

Produsen tempe
Produsen tempe

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pengusaha tahu dan tempe di Kota Depok sudah berhenti memproduksi tahu dan tempe, sehingga masyarakat yang ingin membeli makanan tersebut sudah tak dijumpai lagi di pasaran.

"Mulai hari ini kami sudah tak memproduksi lagi," kata Produsen tahu, Siti Kulsum di Depok, Selasa.

Ia mengatakan meskipun surat edaran himpunan pedagang tahu tempe di Jakarta mewajibkan mereka untuk mogok jualan mulai besok tanggal 25-27 Juli, namun para produsen tahu di Depok sudah berhenti memproduksi tahu mulai hari ini.

Dalam surat edaran yang dikeluarkan pada 19 Juli 2012, terdapat tiga butir kebijakan yakni permintaan mogok kepada para pedagang, desakan kepada pemerintah untuk menstabilkan harga kedelai, serta ancaman penyitaan dagangan jika masih ditemukan pedagang tahu tempe yang berjualan.

Siti mengatakan harga kedelai saat ini terus melonjak selama dua bulan terakhir ini yaitu dari harga Rp 6 ribu per kilogram naik menjadi Rp 8 ribu per kilogram. "Kenaikan harga kedelai sangat memberatkan kami untuk memproduksi tahu dan tempe," katanya.

Menghadapi kenaikan tersebut Siti berencana menaikkan harga sampai Rp 500 untuk menyesuaikan ongkos produksi. Meski harga kedelai terus naik, ia memastikan tak akan memberhentikan karyawannya.

"Solusinya memang menaikkan harga, jadi tak memberhentikan karyawan," ujarnya.

Ia mengatakan kenaikan harga kedelai ini yang terparah sepanjang usaha pabrik tahu. Selain berencana menaikkan harga, para pedagang juga akan menyiasati dengan memperkecil atau mempertipis ukuran tahu.

Siti berharap pemerintah mau melakukan intervensi pasar harga kedelai agar terjangkau, sehingga para pengusaha tahu tempe masih tetap berjalan. "Pemerintah harusnya peka terhadap hal-hal yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat," ujarnya.

Saat ini lanjut dia harga barang-barang lainnya juga sudah naik tentunya akan berdampak juga terhadap perdagangan tahu dan tempe. Masyarakat semakin sedikit yang mau membeli tahu dan tempe tentunya akan mempengaruhi bisnis yang digeluti selama ini.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement