Rabu 25 Jul 2012 06:17 WIB

Waspadai Produk Makanan-Minuman Bermasalah

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Dewi Mardiani
Konsumen memeriksa kandungan isi sebuah produk makanan kemasan.
Konsumen memeriksa kandungan isi sebuah produk makanan kemasan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Semarang mengingatkan agar konsumen harus jeli dan teliti dalam memilih produk makanan dan minuman kemasan yang beredar di masyarakat. Hal ini menyusul maraknya peredaran produk-produk konsumsi pangan tersebut yang bermasalah.

”Sudah jamak aduan tentang produk-produk makanan dan minuman dalam kemasan bermasalah yang masuk ke meja kami, masyarakat hendaknya lebih teliti dalam membeli,” ujar Ngargono di Semarang, kemarin.

Pada bulan suci Ramadhan seperti sekarang, jelasnya, masyarakat tentunya sangat mengharapkan makanan dan minuman yang dikonsumsi selama menunaikan ibadah puasa merupakan makanan yang terjamin. Baik dari sisi keamanan, kesehatan dan kehalalannya.

Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat pada Ramadhan dan menjelang Lebaran nanti, bukan tidak mungkin ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan momentum ini untuk meraup untung dengan cara tak wajar. Ia juga menjelaskan, sejumlah pengaduan masuk ke LP2K dari konsumen, antara lain produk kedaluwarsa dan pemalsuan label aman konsumsi maupun label halal. 

Contoh yang terbaru adalah diterimanya pengaduan dari sejumlah masyarakat soal dugaan pemalsuan label aman konsumsi (izin Depkes) dan label halal yang dikeluarkan oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) atas produk air minum kemasan Oxywell.

Produk ini dilaporkan konsumen kepada LP2K Semarang setelah diduga menggunakan 'label' MD dari Badan POM dan halal dari LPPOM MUI. Berdasarkan konfirmasi ke Badan Pengawasan Obat dan Makanan BPOM, izin produk yang dipasarkan melalui multi level marketing (MLM) ini belum ada.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement