REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Organisasi Lingkungan Hidup, World Wide Fund for Nature (WWF), Senin (23/7), menyebut Vietnam, Laos, dan Mozambique sebagai tiga negara terburuk dalam upaya pencegahan perdagangan organ satwa langka. Praktik itulah yang mengancam kelangsungan hidup gajah, badak, dan harimau.
Dalam laporan "Wildlife Crime Scorecard" WWF mengatakan bahwa 23 negara yang disurvei --terutama negara-negara di Asia dan Afrika merupakan asal dari organ-organ satwa langka itu. WWD menekankan mereka seharusnya dapat melakukan lebih untuk melarang perdagangan organ satwa liar tersebut.
WWF juga mengatakan bahwa ada indikasi perdagangan itu dijalankan oleh sindikat kejahatan internasional. "Tahun lalu tercatat rekor tertinggi perburuan gajah di Afrika," kata Wendy Elliott, manajer program Global Species WWF saat menjelaskan mengenai laporan itu.
Sepanjang tahun lalu terdapat sekitar 800 kilo gram gading gajah yang telah disita. Dalam kasus itu menunjukkan indikasi keterlibatan organisasi kejahatan dalam perdagangan itu.
"Kinerja buruk dari negara-negara kunci mengancam kelangsungan hidup badak, harimau dan gajah liar," kata WWF dalam sebuah pernyataannya mengenai laporan itu, yang dijadwalkan diumumkan dalam Konvensi Perdagangan Internasional Satwa Langka di Jenewa (CITES) pekan ini.