REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Jumlah pemudik dari Dnpasar Bali ke Pulau Jawa pada lebaran bulan depan, diperkirakan meningkat 10-20 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan jumlah pemudik itu diperkirakan menggunakan sepeda motor, mobil penumpang umum maupun kendaraan roda empat pribadi.
"Perkiraan itu kami dasarkan pada pengalaman lebaran tahun lalu yang juga meningkat sebesar 10 sampai 20 persen," kata Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali AA Dewa Punia, di Denpasar, Ahad (22/7).
Karena saat mudik lebaran berdekatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan, diperkirakan puncak arus mudik terjadi sebelum 17 Agustus. Sementara untuk memberikan pelayanan yang menjamin kenyamanan dan kelancaran para pemudik Dinas Perhubungan Bali akan memberlakukan sistem antrean bagi para penyeberang.
Di mana para penyeberang yang baru tiba di Gilimanuk akan diberikan nomor antrean, sehingga bisa naik kapal sesuai dengan nomor yang didapat.
Selama ini bila terjadi lonjakan penyeberang dan teradi tumpukan kendaraan yang mengantre di Pelabuhan Gilimanuk, penyeberang jadi kurang teratur. Diharapkan dengan adanya nomor antrean, pemudik bisa masuk ke kapal sesuai dengan nomor antrean yang dimiliki.
Sementara itu terkait dengan masih adanya dualisme terminal antar kota antar provinsi di Bali yakni terminal Ubung Denpasa dan terinal Mengwi Kabupaten Badung, sampai saat ini masih belum ada kepastian, dari terminal mana para penumpang akan diangkut menuju pulau Jawa.
Terminal Ubung yang turun kelas menjadi terminal tipe B, selama ini sangat akrab dengan para penumpang, karena letaknya di kota Denpasar, hingga mudah dijangkau pemudik. Sedangkan Terminal Mengwi, Kabupaten Badung, letaknya lebih jauh dan masih sulit dijangkau para pemudik.