Ahad 22 Jul 2012 12:52 WIB

Soal Ketersediaan Telur, Bandar Lampung Andalkan Daerah Lain

REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Kota Bandarlampung mengandalkan pasokan komoditas telur berbagai jenis dari daerah lain bahkan dari Pulau Jawa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat setempat, akibat sulitnya membudidayakan sendiri pada lahan yang ada di daerah ini.

Sejumlah pedagang telur ayam, telur, itik (bebek), telur ayam ras dan telur puyuh yang dihubungi secara terpisah di Pasar Kangkung Telukbetung, Pasar Smep Tanjungkarang, dan Pasar Rajabasa, Kota Bandarlampung, Ahad (22/7).

Ia mengatakan, Bandarlampung sangat menggantungkan kiriman telur dari daerah lain, bahkan dari Pulau Jawa. Salah seorang pedagang telur di Pasar Kangkung, Telukbetung, Irfan (35), menjelaskan khusus untuk telur ayam ras dan teluk itik, pihaknya mendapat pasokan dari produsen dari berbagai daerah, seperti Kabupaten Pringsewu, Kota Metro, Lampung Selatan, Lampug Tengah, dan Kabupaten Pesawaran.

Begitu pula, kata Irfan lebih lanjut, khusus telur itik dan telur burung puyuh banyak didatangkan dari Pringsewu, Pesawaran, dan Metro. Namun khusus telur burung puyuh, dari daerah itu juga masih sangat minim, sehingga selama ini masih banyak didatangkan dari Pulau Jawa, antara lain dari Jawa Barat dan Yogyakarta.

"Selama ini banyak pedagang telur puyuh yang mengambil telur puyuh dari Jawa Barat dan Yogyakarta," katanya.

Dalam mendatangkan telur dari daerah lain itu, katanya lagi, ada pedagang yang datang secara langsung membawa kendaraan niaga, namun banyak juga yang hanya menitipkan barang dagangannya itu menggunakan jasa angkutan ekspedisi atau bus jarak jauh antar provinsi.

Namun para pedagang telur di berbagai pasar di Kota Bandarlampung itu menjelaskan, persediaan dan distribusi telur di pasaran setempat cukup dan lancar sejak menjelang dan memasuki hari kedua jalannya puasa Ramadhan 1433 H/2012 M ini.

Irfan menjelaskan secara rinci, harga telur bebek (itik) mentah naik dari Rp 1.700 menjadi Rp 2.000/butir, telur bebek masak (asin) naik dari Rp 2.100 menjadi Rp 2.500/butir.

Selanjutnya telur ayam kampung naik dari Rp 1.500 menjadi Rp 1.750/butir, telur ayam ras naik dari Rp 14.000 dan Rp 15.000/Kg menjadi antara Rp 18.000 sampai Rp 19.000/Kg, dan telur puyuh juga ikut naik dari Rp 2.500 menjadi Rp 3.000/10 butir.

Sebelumnya, Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, melalui instansi terkaitnya menunjukkan data bahwa ketersediaan beberapa bahan pokok pangan di daerahnya menjelang Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 1433 H/2012 M mencukupi.

Data selengkapanya itu adalah, komoditas beras dari ketersediaan sebanyak 632.310,89 ton, perkiraan kebutuhannya sebanyak 87.389 ton. Kemudian gula pasir ketersediaan 38.341,50 ton, perkiraan kebutuhannnya 13.208 ton, lalu minyak goreng tersedia sebanyak 47.700 ton dengan perkiraan kebutuhan sebanyak 6.987 ton.

Selanjutntya lagi pada komoditas daging sapi tersedia 10.197,54 ton dengan perkiraan kebutuhan 2.119 ton, disusul daging ayam tersedia 10.197,54 ton perkiraan kebutuhannya 6.535 ton, dan komoditas telur tersedia sekitar 24.000 ton, perkiraan kebutuhannya bagi masyarakat Provinsi Lampung sebanyak 11.885 ton.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement