Jumat 20 Jul 2012 20:02 WIB

Ramadhan Bakal Picu Permintaan Susu Hingga 33 Persen

Susu - ilustrasi
Susu - ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini diperkirakan akan memicu permintaan susu masyarakat Sulawesi tara(Sulut) mengalami peningkatan hingga 33 persen.

"Selama bulan suci Ramadhan hingga Idul Fitri, permintaan susu masyarakat Sulut diperkirakan mencapai 1.200 ton, meningkat 33 persen dibanding kebutuhan normal 900 ton per bulan," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan(Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan di Manado, Jumat (20/7).

Sanny mengatakan, permintaan susu meningkat, karena banyak warga yang menjalankan ibadah puasa menggunakan produk tersebut baik untuk diminum menjaga kebugaran tubuh selama menjalankan ibadah puasa, maupun sebagai bahan baku pembuatan berbagai jenis kue buka puasa.

Kepala Seksi Sarana Perdagangan dan Bina Pasar, Bidang Perdagangan Dalam Negeri, Disperindag Sulut, Johana Maweikere mengatakan, kendati terjadi peningkatan permintaan susu cukup tajam, tetapi tidak mengkhawatirkan sisi stoknya.

"Distributor susu punya stok cukup banyak, karena itu berapapun permintaan masyarakat tetap mampu tercukupi," kata Johana.

Distributor susu Dancow di Manado, Ami mengatakan, sudah sejak dua bulan lalu memasok persediaan susu cukup banyak sebagai antisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat selama bulan suci Ramadhan dan jelang Idul Fitri.

"Susu dipasok banyak jenisnya, dan itu sudah disiapkan jumlahnya sesuai perkiraan peningkatan permintaan masyarakat, karena itu masyarakat tidak perlu khawatir," kata Ami.

Ami mengatakan, selain menyiapkan produk susu Dancow dalam jumlah cukup banyak, juga dilakukan pengawasan terhadap barang yang kadaluwarsa dan tidak sempurna kemasannya.

"Kami menjaga batas waktu kadaluwarsa tidak terlewati, tiga bulan sebelum produk tersebut habis masa berlakunya sudah ditarik di pasaran, ini dilakukan dengan maksud menjaga kualitas produk susu yang dibeli masyarakat," kata Ami.

Di Sulut beredar beragam jenis susu, dan pelaku usaha sudah semakin paham soal kualitas, dengan pengawasan internal distributor secara berkala.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement