Sabtu 21 Jul 2012 00:19 WIB

PP Aisyiyah: Pemerintah Harus Proaktif Sosialisasikan HIV/AIDS

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dewi Mardiani
Peduli HIV-AIDS
Peduli HIV-AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemahaman masyarakat tentang pengetahuan yang berkaitan dengan HIV/AIDS masih kurang. Karena itu, pemerintah harus lebih proaktif  untuk mensosialisasikan tentang informasi HIV/AIDS. Karena, di masyarakat masih ditemukan diskriminasi terhadap pengidap HIV/AIDS.

Hal itu dikemukakan Ketua Umum PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini, Jum'at (20/7). Berkaitan dengan adanya diskriminasi terhadap calon siswa TK pengidap HIV/AIDS oleh orang tua murid, menurut dia, seharusnya hal itu tak perlu terjadi. Karena setiap warga negara mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan dan ini tanggung jawab semua pihak.

''Sebetulnya siswa calon TK pengidap HIV/AIDS oleh pihak sekolah sudah diterima dan sudah mendapat seragam sekolah. Tetapi beberapa orang tua murid tidak membolehkan anak sekolah di TK tersebut,'' jelas Noordjannah.

Menurut dia, belum tentu para orangtua siswa yang menyekolahkan anaknya ke TK ABA merupakan warga Aisyiyah. Karena TK ABA untuk masyarakat bukan hanya warga Aisyiyah.S ementara itu Aisyiyah sendiri sudah membantu pemerintah untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat tentang pendidikan dan kesehatan, termasuk HIV/AIDS lewat pengajian, sekolah dan lain-lain.

Diakuinya, sekolah-sekolah Aisyiyah dan Muhammadiyah di Jawa Timur sudah memasukkan informasi tentang HIV/AIDS dalam kurikulum muatan lokal atau pelajaran ekstrakurikuler. Sementara kalau di Yogyakarta khususnya yang sekolah Aisyiyah dan Muhammadiyah biasanya informasi mengenai HIV/AIDS disampaikan dalam kegiatan Ikatan Pelajaran Muhammadiyah, Nasyiyatul Aisyiyah.

Pihaknya menyadari, harus dicari transparansi, keterbukaan cara penyampaian tentang HIV/AIDS itu yang dilakukan oleh semua pihak.  ''Dalam hal ini, pemerintah mempunyai tanggung jawab dan peran yang besar bagaimana supaya informasi tersebut sampai ke masyarakat luas, supaya jangan sampai terulang lagi adanya diskriminasi,''kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement