REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Semarang, Jawa Tengah, menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa supermarket di Kota Semarang. Kegiatan tersebut sebagai pengamanan makanan menjelang tingginya aktivitas ekonomi di bulan Ramadhan.
Dipimpin oleh Kepala BPOM Semarang, Supriyanto Utomo, sidak berlangsung di Carrefour DP Mall, Selasa (17/7). Sebelumnya, kata Supriyanto, pihaknya juga telah memeriksa Hypermart. "Inspeksi ini dalam rangka menjelang ramadhan. Menjelang bulan suci, aktivitas ekonomi tinggi. Itulah yang jadi alasan kami," ujarnya.
Dari sidak yang digelar di Carrefour, petugas BPOM menemukan sedikitnya lima produk impor yang salah perizinannya. Lima jenis produk tersebut tercantum sebagai Produk Industri Rumah Tangga (P-IRT). Padahal, kata Supriyanto, seharusnya berizin Makanan Luar (ML).
"Lima jenis produk tersebut diduga dari Cina. Jenisnya ada cokelat, permen, agar-agar dengan dua jenis, serta Jeli. Sekitar 70 bungkus makanan diturunkan dari display. Kami akan mencatat nomor P-IRT dan menyelidikinya," tuturnya usai sidak.
Oleh karena itu, Supriyanto mengatakan pihaknya akan menyelidiki asal daerah pengeluaran izin tersebut. Jika ditemukan, maka dinas akan mendapat teguran. Selain perizinan, petugas BPOM juga memeriksa pewarna buatan dan kandungan formalin beberapa makanan seperti ikan asin dan kerupuk.