REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Malioboro akan diupayakan menjadi kawasan nyaman dan aman bagi pejalan kaki diantaranya Pemerintah Kota Yogya saat ini mulai membongkar pot taman di jalur pembatas jalur cepat dan jalur lambat untuk diganti dengan rumput.
''Saat ini baru dilakukan untuk pembatas di sisi utara sampai depan gedung DPRD DIY. Jika berjalan baik dan lancar dan penataan bagus akan diteruskan ke selatan. Hal ini harapannya bisa menjadi solusi sementara untuk membuka akses dan ruang bagi pedestrian,'' kata Kepala Bappeda Provinsi DIY Tavip Agus Rayanto, di Sheraton Mustika Hotel, Selasa (17/7).
Secara terpisah Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh Prabowo mengakui bahwa pembongkaran pot taman yang diganti rumput bertujuan agar memberi ruang bagi pejalan kaki. Pembongkaran pot tersebut akan dilanjutkan lagi dari depan Malioboro Mall sampai Dagen mulai Selasa malam (17/7).
''Nantinya tidak menutup kemungkinan untuk dilanjutkan sampai Ngejaman di depan Pasar Beringharjo. Tapi kali ini baru sampai tengah (red. Dagen) dulu karena disesuaikan anggaran,''kata dia.
Selain itu, Syarif menambahkan, pada awal bulan Ramadhan akan dilakukan pengaspalan jalur lambat Malioboro sepanjang 1,4 kilometer. Hal ini juga auntuk memberikan kenyamanan bagi kendaraan tak bermotor dan pejalan kaki. Diharapkan untuk pembongkaran pot taman dan pengaspalan jalur lambat akan selesai sebelum Lebaran.
Sementara itu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengatakan rencana revitalisasi Malioboro secara menyeluruh belum bisa direalisasikan dalam waktu dekat. Karena Pemprov DIY masih menunggu hasil kajian yang saat ini dikerjakan di Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
''Dari Bappenas belum selesai, belum tuntas,'' kata Gubernur DIY Sri Sultan HB X kepada wartawan usai memimpin Rakor (Rapat Koordinasi) dengan bupati/walikota di Sheraton Mustika Hotel, Selasa (17/7). Dalam realisasinya, revitalisasi Malioboro juga akan melibatkan investor karena keterbatasan kemampuan daerah.