REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kinerja Kementerian Agama (Kemenag) selaku penyelenggara ibadah haji dinilai oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan hasil survei haji Indonesia. Penyampaian laporan hasil riset itu berlangsung di Gedung BPS, Pasar Baru, Jakarta, Selasa (17/7).
Hadir dalam penyampaian laporan itu, Menteri Agama Suryadharma Ali, Sekjen Kementerian Agama, Bahrul Hayat, Dirjen Haji dan Umrah, Anggito Abimanyu, serta Kepala BPS, Suryamin.
Saat memberikan sambutan, Menteri Suryadharma Ali mengatakan penyelenggaraan haji merupakan satuan tugas yang seksi. Karenanya, hal ini menjadi perhatian berbagai pihak. Begitu menariknya, seakan-akan Kementerian Agamanya fungsinya hanya penyelenggara haji. "Begitu seksinya," kata dia.
Karena itu, menurut dia, ada pihak yang memuji, namun tak sedikit yang mengkritik. Pihaknya tentu menyambut positif suara itu. Pihaknya juga tidak hanya menerima suara tersebut tetapi juga menerima hasil pengukuran yang menggunakan metode tertentu.
Sebabnya, kata dia, Kementerian Agama meminta BPS melakukan survei terkait penyelenggaraan haji. Kemenag melihat, apa yang telah dilakukan BPS memiliki validitas yang tinggi. "Tahun 2011 lalu, telah dilakukan hasil survei. Maka kami menunggu apa hasil yang dilaporkan BPS. Kami siap mendapatkan penilaian. Kalau baik ya baik, kalau jelek. Tapi kami sekali lagi menilai BPS memiliki validitas tinggi," tegasnya.