Selasa 17 Jul 2012 13:15 WIB

19 Anak Panti Asuhan Keracunan

Korban keracunan (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Korban keracunan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JBLITAR--Sedikitnya 13 penghuni Panti Asuhan Muhammadiyah Kota Blitar, Jawa Timur, mengalami keracunan sehingga mesti menjalani perawatan di Rumah Sakit Aminah.

Dokter jaga di RS Aminah Kota Blitar, dr. Dita Paramita, Selasa, menjelaskan kondisi pasien saat ini masih lemah. Mereka mengalami dehidrasi akibat seringnya muntah.

"Mereka awalnya mual dan muntah, bahkan hingga tiga kali. Kondisi tubuh mereka juga panas dan saat ini masih dalam perawatan," katanya dikonfirmasi kondisi anak-anak tersebut.

Pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan intensif dan rencananya akan memeriksa sampel untuk mengetahui penyebab pasti keracunan itu.

Sesuai dengan informasi awal, anak-anak itu mengonsumi roti, minum es caon cincau, serta makan buah semangka. Sampai saat ini, hasil tes belum keluar dan masih menunggu.

Kejadian keracunan itu menimpa anak-anak setelah makan malam pada hari Senin (16/7). Saat itu, mereka ramai-ramai menyantap makanan buatan sendiri, berupa roti dan es caon, serta makan buah semangka.

Awalnya, tidak ada yang aneh ketika mereka makan. Baru setelah beberapa jam, tubuh mereka lemah yang disertai dengan mual dan muntah berkali-kali.

Hal itu terjadi pada 13 anak yang tinggal di panti asuhan itu. Khawatir kondisi mereka lebih parah, akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Beberapa anak yang sakit itu di antaranya Vivi Sudanti (14), Yani Pristina (12), Labibah Wisdan (13), Fitria Ayu (16), Mutmainah (16), dan Fitri Lestari.

Vivi, salah seorang korban mengaku masih lemah saat ini. Ia tidak menyangka jika akan sakit setelah mengonsumsi makanan tersebut.

"Tidak menyangka setelah kami makan menjadi sakit. Rasanya pusing, mual, dan muntah," kata Vivi dengan suara yang lemah.

Untuk menjaga agar mereka segera pulih, pihak rumah sakit meminta wartawan tidak terlalu lama untuk berbicara dengan mereka. Mereka bahkan dipindahkan ke lantai atas rumah sakit. Bahkan, di pintu masuk kamar rumah sakit dipasang tulisan agar tidak mengambil gambar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement