REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Masalah kebersihan di objek wisata pantai di Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Sampah terutama berbahan plastik dari pengunjung maupun kapal tidak hanya mengotori lingkungan tapi juga mengancam kehidupan biota laut.
"Kebersihan pantai dan laut masih jadi pekerjaan rumah. Kalau laut terjaga terus, pengunjung akan tetap datang," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu ditemui di Pulau Derawan, Berau, Kaltim, Senin (16/7).
Sejumlah pantai menjadi habitat asli penyu langka. Salah satu habitat penyu tersebut terdapat di gugusan Kepulauan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Kelangsungan hidup penyu tersebut akan terancam ketika banyak plastik sampah berserakan di pantai.
"Plastik masalah terbesar kita karena tak bisa musnah cepat. Kalau penyu makan plastik, mereka akan merasa kenyang, akhirnya mati," ungkap Mari.
Kawasan wisata di Kepulauan Derawan menjadi habitat asli bagi penyu hijau dan penyu sisik. Sejumlah lokasi yang menjadi tempat bertelor penyu di antaranya Pulau Derawan, Pulau Sangalaki, Pulau Bilang-bilangan, dan Pulau Mataha.
Dari pengamatan di lapangan, dua pantai tempat penyu bertelur di Pulau Derawan dan Pulau Sangalaki, sampah relatif sedikit. Sejumlah papan informasi memberikan larangan bagi pengunjung untuk membuang sampah sembarangan serta mengganggu aktifitas bertelur penyu. Khusus di Pulau Sangalaki, bisa ditemukan hingga 20-an penyu hijau bertelur di sepanjang garis pantai pada malam hari.
Selain sebagai habitat penyu, Kepulauan Derawan merupakan lokasi berbagai ikan seperti manta dan terumbu karang. Di tengah Pulau atol Kakaban terdapat danau air payau yang menjadi habitat asli ubur-ubur tanpa sengat. Danau dengan ubur-ubur tanpa sengat tersebut hanya ada dua di dunia, yakni Kepulauan Palau, Micronesia dan Pulau Kakaban (Indonesia).
Bupati Berau, Makmur HAPK mengatakan pihaknya sudah meminta masyarakat setempat untuk menjaga lingkungan. Kebersihan pantai dan lingkungan sekitar juga menjadi daya tarik bagi wisatawan berkunjung. "Kalau tidak dijaga dengan baik, akan ditinggalkan oleh pengunjung," ujarnya.