Ahad 15 Jul 2012 15:45 WIB

LPTQ AMM Yogya Lepas 26 Santri

Rep: Yulianingsih/ Red: Heri Ruslan
Alquranul Karim (ilustrasi).
Foto: explow.com
Alquranul Karim (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Lembaga Pembinaan Tadarus Alquran (LPTQ) Yayasan Tadarus Alquran AMM Yogyakarta menggelar upacara pelepasan 26 santri yang lulus dari pendidikan di LPTQ tersebut, Ahad (15/7).

Selain melepaskan 26 santri, Yayasan AMM juga menggelar upacara wisuda bagi 105 santri yang terdiri atas 79 santri TK A, dan 26 santri TPA. Digelar juga kenaikan tingkat bagi 76 santri lainnya. "Santri yang diwisuda adalah yang sudah tartil membaca Alquran dan memenuhi kemampuan sesuai kurikulum yang kita tentukan," terang Muhammad Izzudin Asy Syauqi, koordinator publikasi wisuda AMM Kotagede Yogyakarta..

Diakuinya LPTQ AMM Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai LPTQ terbaik se-Indonesia pada 1991 ini memiliki santri aktif sebanyak 450 orang. Daftar tunggu untuk masuk LPTQ ini juga cukup panjang.

Jumlah staf pengajar di LPTQ ini sebanyak 40 ustad/ustadzah. Dengan jumlah kelas pendidikan Quran sebanyak 25 kelas. Metode pendidikan sendiri menggunakan metode Iqro.

Perwakilan Yayasan Tim Tadarus AMM Yogyakarta, Syubudi Azis dalam upacara pelepasan santri mengatakan, generasi saat ini telah terjadi krisis multi dimensi. Salah satunya kata dia adalah krisis prestasi. Dimana kualitas pendidikan di Indonesia sangat rendah di ASEAN.

"Balitbang LPT AMM, mencatat kemampuan anak dalam membaca alquran sangat rendah. Sehingga jadi tanggungjawab bersama agar generasi mendatang lebih bagus," tandasnya.

Sementara itu Fathoni, Kepala Kantor Kementrian Agama Kota Yogyakarta mengatakan, pendidikan Alquran di UU Sisdiknas termasuk dalam kelompok pendidikan keagamaan non formal termasuk di dalamnya adalah pesantren.

"AMM ditetapkan sebagai litbang LPTQ Indonesia terbaik pada tahun 1991. Metode Iqro berkembang. Sampai saat ini metode tersebut menjadi acuan pendidikan alquran," terangnya.

Khusus untuk kota Yogyakarta kata dia, saat ini ada 350 unit TKA/TPA. Organisasinya sendiri kata dia cukup rapi. "Perhatian Pemkot juga cukup besar tahun ini untuk tiap unit diberikan bantuan Rp 1 juta rupiah.," tambahnya.

Selain itu melalui APBD setempat juga diberikan tali asih buat ustadz/ustadzah sebanyak Rp 526 juta untuk 2500 lebih ustadzah TPA dan TKA di Yogya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement