REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pengurus Pusat Ikatan Da'i Indonesia (IKADI) K.H Ahmad Satori Ismail mengatakan akan mengikuti penetapan awal Ramadhan sesuai dengan keputusan sidang isbat Kementerian Agama Republik Indonesia
"Kami karena masih di wilayah Indonesia dan yang selama ini yang senantiasa mengumpulkan ormas islam adalah Kemenag, kami mengikuti hasil sidang isbat kementerian agama," papar Ustaz Satori biasa dipanggil, di kantor PP IKADI, Jakarta.
Meskipun di Timur Tengah mengatakan lebih dahulu atau mundur sehari, tapi sebagai warga negara layaknya umat mengikuti apa yang diputuskan kementerian agama. Selain itu Kemenag juga masih melibatkan ormas-ormas islam yang ada di tanah air sehingga bisa menjadi representasi umat.
Untuk masyarakat yang berbeda yang tidak sesuai Kemenag, diharapkan tidak memperlihatkan dengan berbagai macam cara. Dengan menonjolkan perbedaan, justru ada pihak lain yang senang melihat umat islam ini berbeda.
"Namun ada hikmahnya, umat ini kan umat ilmu. Dengan adanya cara untuk rukyat dan hisab umat ini diharuskan memplejari ilmu ini dengan baik, selain itu umat itu jadi ada toleransi yang tumbuh," imbuh Ustaz Satori.
Namun Ustaz Satori berharap jika penentuan Ramadhan dan hari raya dilakukan bersama maka akan terasa syiarnya.