REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) meminta pemerintah mensubsidi biaya transportasi produk dalam negeri agar mampu bersaing dengan barang luar negeri terkait defisit neraca perdagangan Indonesia.
"Kalau perlu melakukan subsidi-subsidi transportasi dan logistik untuk barang-barang kebutuhan pokok dan rumahtangga," kata Wakil Ketua Apindo, Djimanto dihubungi di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, jika pemerintah dapat mengurangi biaya transportasi yang cukup tinggi dalam produksi barang maka bisa membuat produk dalam negeri bersaing dengan produk luar negeri.
"Dapat bersaing karena biaya logistik kita bisa mencapai 15 persen dari harga barang, kalau bisa ditekan hingga lima persen, produk kita bisa bersaing dengan produk luar," katanya.
Ia mengatakan seharusnya pemerintah tidak memasukkan komoditas yang belum bisa bersaing dengan produk dalam negeri karena menyebabkan produk lokal tidak laku. "Kelihatannya kita harus mengukur diri, barang-barang mana yang kita lepas dalam 'free trade' dan mana yang tidak dilepas," katanya.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat neraca perdagangan Indonesia selama bulan Mei 2012 mengalami defisit 485,9 juta dolar AS. Sementara pada April 2012 juga tercatat neraca perdagangan defisit sebesar 764,7 juta dolar AS.
Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai impor Indonesia pada Mei 2012 mencapai 17,21 miliar dolar atau naik 1,61 persen dibanding impor April 2012. Sementara nilai ekspor Mei 2012 mencapai 16,72 miliar dolar atau meningkat 3,41 persen dibanding nilai ekspor April 2012.