REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Managing Director Bank Dunia, Sri Mulyani, membahas mengenai pembiayaan infrastruktur oleh Bank Dunia. "Indonesia membutuhkan dukungan pembiayaan infrastruktur," kata Staf Khusus Presiden Bidang Perekonomian, Firmansyah, Jumat (13/7).
Hanya saja, ia belum mengetahui besaran dukungan pembiayaan infrastruktur yang dibutuhkan, termasuk proyek infrastruktur mana yang didukung oleh Bank Dunia. "Bank Dunia akan melihat prioritasnya," katanya.
Menurutnya, pembicaraan mengenai Indonesia memerlukan dukungan untuk merealisasikan proyek-proyek infrastruktur tak hanya dibicarakan kepada Bank Dunia, tetapi juga kepada pihak lain seperti Direktur IMF Christian Lagarde dan Kanselir Jerman, Angela Merkel beberapa waktu lalu. Namun, belum ada komitmen dengan Bank Dunia mengenai hal tersebut.
"Kalau komitmen, saya rasa tidak secara eksplisit tapi bahwa itu akan disampaikan kemudian ini kan dari Menko Perekonomian juga disampaikan dan Indonesia membutuhkan untuk dukungan pembiayaan infrastruktur," katanya.
Pertemuan SBY dan Sri Mulyani bukan kali pertama terjadi setelah Sri Mulyani berkantor di Washington DC pada 2010. Pertemuan pertama pada 2011, Presiden dan Sri Mulyani bertemu dua kali di Indonesia, yakni pada April 2011 di Bali dan November 2011 di Kantor Presiden. Keduanya dikatakan membahas soal perkembangan perekonomian global.