REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanselir Jerman, Angela Merkel beranggapan, krisis yang terjadi di kawasan Eropa tidak berdampak terlalu signifikan terhadap negaranya. Apalagi jika dibandingkan krisis yang melanda pada kisaran 2006, dimana Jerman mengalami keruntuhan ekonomi.
“Itu (krisis 2006) merupakan keruntuhan yang paling berat dalam sejarah Jerman,” saat memberikan keterangan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (10/7).
Dikatakannya, pertumbuhan ekonomi Jerman dua tahun belakangan berada di angka tiga persen. Angka tersebut dikatakannya lumayan di tengah krisis yang sedang melanda kawasan Eropa. Merkel yakin ekonomi Jerman tetap akan tumbuh meskipun sangat lambat.
“Tahun ini masih ada pertumbuhan ekonomi, meski lebih lemah karena pasaran Eropa tidak begitu kuat lagi,” katanya.
Menurutnya, kerusakan akibat krisis di kawasan Eropa tidak begitu berat. Tetapi, ditegaskannya, Jerman harus ikut membantu memulihkan perekonomian global. Jerman pun menyiapkan berbagai kebijakan agar tidak terkena dampak besar dari krisis Eropa.
“Kita belum keluar dari krisis 2008-2009, tetapi sudah banyak hal yang kami lakukan. Kita optimis akan bisa diatasi,” ujarnya optimis.