Selasa 10 Jul 2012 17:07 WIB

Kilang Baru Pertamina Kelar 2018

Rep: Sefti Oktarianisa/ Red: Dewi Mardiani
Kilang minyak/ilustrasi
Foto: desmogblog.com
Kilang minyak/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaku optimistis pembangunan dua kilang baru PT Pertamina (Persero) kelar 2018. Meski relokasi belum menemukan wilayah pasti, ia yakin kilang, yang semula dibangun di Balongan Jawa Barat dengan Kuwait Petrolium Corporation dan di Tuban Jawa Timur dengan Saudi Aramco Saudy Company Limited, selesai sesuai target.

“Kita minta 2018 tetap harus sudah selesai,” tegas Dirjen Migas Evita H Legowo saat ditemui wartawan, Selasa (10/7). Menurutnya pembangunan kilang tidak bisa ditunda karena terkait kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) domestik.

Ia pun mengaku kementerian juga sudah menargetkan pihaknya kapan feasibility study (FS) harus selesai dilakukan Pertamina. “Kita targetkan awal 2013 nanti,” jelasnya. Relokasi terpaksa dilakukan Pertamina di Balongan karena melonjaknya harga tanah di wilayah tersebut. Untuk Tuban, kurangnya luas lahan yang akan digunakan untuk pembangunan kilang termasuk petrokimia menjadi penyebab.

Pertamina mengaku kemungkinan besar kedua kilang bakal dipindahkan ke Kalimantan. Meski belum pasti, Pertamina mengatakan sedang meneliti tanah di Bontang Kalimantan Timur seluas 100 ribu hektar yang dimiliki BUMN itu.

Sementara itu, meski relokasi akan dilakukan pembahasan insentif pembangunan kilang ini dengan rekanan Pertamina masih terus berjalan. Evita mengaku pemindahan ini tidak berpengaruh pada pembicaraan yang sudah dilakukan pemerintah.

Khusus untuk insentif Kuwait Petrolium, kata Evita, permintaan insentif masih belum menemukan titik temu. “Permintaan mereka terlalu banyak,” tegasnya. Untuk insentif dengan Saudi Aramco, ia mengatakan insentif masih menunggu joint study.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement