REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan menerina kunjungan kehormatan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Madeleine Odette Lagarde. Pertemuan tersebut dilaksanakan di Kantor Presiden, Selasa (10/7) pada 10.30.
Sehari sebelumnya, Lagarde telah melakukan pertemuan dengan Wakil Presiden Boediono dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Pemerintah berkali-kali menegaskan pertemuan petinggi IMF ke Indonesia jauh berbeda dengan kunjungan pada 1998.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menjelaskan posisi Indonesia kini jauh berbeda. Pada 1998, IMF datang diwakili Michel Sambessu meminjamkan dana kepada Presiden Soeharto untuk mengatasi krisis moneter di Indonesia.
Namun, pada tahun ini, giliran IMF yang datang ke Indonesia untuk mencari pinjaman untuk memperkuat pundi keuangan IMF. Dana pinjaman tersebut disebutkan akan digunakan untuk mengatasi krisis global yang melanda beberapa negara.
Hanya saja, saat di kantor Wakil Presiden, Lagarde membantah hal tersebut. Ia menegaskan sama sekali tidak membicarakan uang dalam kunjugannya ke Indonesia.
Seperti diketahui, IMF saat ini membutuhkan dana senilai US$ 430 miliar untuk memperkuat brankasnya guna mengatasi krisis ekonomi global. Sementara itu, Indonesia yang merupakan bagian dari negara G-20 berkomitmen memberikan pinjaman kepada IMF.