REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (PT PLN) berencana membeli tiga unit mobil listrik jenis MPV sekelas Toyota Avanza, buatan Dasep Ahmadi. Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, mobil itu akan digunakan untuk keperluan riset dan pengembangan.
Pernyataan itu disampaikan Dahlan usai RDP Kementerian BUMN bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (9/7). Dahlan mengungkapkan, PLN akan membeli mobil listrik dengan warna putih, hijau, dan hitam. Ia berkeinginan meminjam mobil listrik warna hijau yang dimiliki BUMN kelistrikan tersebut.
"PLN kan memang sudah ada 'roadmap'-nya, Jadi, PLN pesan tiga sebagai prototipe. Nah, satunya saya pinjam," katanya.
Dahlan menjelaskan, peminjaman mobil listrik milik PLN itu karena mobil listrik yang dipesannya belum jadi. Ia berniat membeli mobil listrik bertipe sport sejenis Ferrari yang diproduksi di Kadipaten, Yogyakarta, seharga Rp 1,5 miliar.
"Mobilnya baru jadi satu. Pada tanggal 6 Agustus nanti selesai. Pak SBY juga rencananya mau pesan. Nah, kalau Pak SBY pesan mobil listrik ini, tentu saya akan senang," terang dia.
Ia mengakui, mobil listrik sejenis Ferrari ini masih dalam tahap produksi. Kendati demikian, Dahlan menyarankan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mau menunggu hingga pesanan mobil listrik pada rakitan kedua atau ketiga.
Dahlan juga telah mengimbau PT Pertamina Persero menempatkan sistem pengisian baterai untuk mobil listrik, baik di kantor-kantor maupun pusat perbelanjaan. Mobil listrik itu, masih kata Dahlan, mampu berjalan hingga 150 kilometer dalam sekali pengisian baterai.
Ke depan, mobil listrik ini bisa menempuh jarak 300 kilometer untuk sekali pengisian baterai secara penuh. "Saya akan kasih tahu Pertamina untuk menempatkan 'pengecasan' (pengisian baterai) di SPBU-SPBU," tutur Dahlan.