REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengaku tidak menutup kemungkinan pihak istana akan menerima kedatangan korban lapindo yang berjalan kaki ke Jakarta. Meskipun ia mengaku belum memiliki agenda untuk menerima korban lumpur lapindo.
"Kalau memang ada yang ingin disampaikan, tentu akan kami dengar, kami terima, dalam pengertian, tentu apa yang jadi hal yang dianggap perlu akan ditindaklanjuti," katanya, di Jakarta, Senin (9/7).
Demi memperjuangkan haknya sebagai korban semburan lumpur Lapindo, Hari Suwandi, 44 tahun, pada 14 Juni 2012, memulai aksi jalan kaki ke Jakarta untuk menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Negara dan Aburizal Bakrie di Wisma Bakrie.
Hari, warga Desa Kedungbendo, Kecamatan Porong, akan menempuh perjalanan sejauh sekitar 827 kilometer. Hari akan menyusuri jalan di jalur pantai utara Jawa yang melewati 17 kabupaten dan kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga sampai Jakarta. Lama perjalanan diperkirakan memakan waktu satu bulan
Ia mengatakan, dirinya akan mendatangi Istana Kepresidenan untuk mengadukan nasibnya. Dirinya berharap Presiden mampu mewujudkan keadilan baginya dan korban lumpur Lapindo lainnya. Menurutnya, ganti rugi yang masih sisa 80 persen belum dilunasi.