REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi I DPR, Ramadhan Pohan, menilai pesawat C130 Hercules RAAF bukan rongsokan. Sebab, kata dia, kondisinya masih kuat bahkan lebih baik dari Fokker 27.
"Secara teknologi usia pesawat bisa di nol kan, tidak semua pesawat tua itu merongrong, kuncinya ada pada Pabriknya masih ada untuk meneruskan produksi spareparts-nya atau tidak,"ujarnya pada wartawan di Parlemen Senayan Jakarja, Senin (9/7). Dengan demikian, kata dia, merawat Fokker 27 lebih sulit karena pabriknya sudah bangkrut berbeda dengan merawat C130 Hercules yang pabriknya masih ada jadi, lebih mudah.
Selain itu, menurutnya Serial C 130 Hercules adalah pesawat 'sejuta umat' buatan Amerika yang terkenal bandel, kuat dan mudah perawatannya. Jadi, meski C130H Hercules RAAF dibeli pada era 1979 dan 1980, namun kualitas perawatan RAAF dikenal sangat baik.
Terlebih lagi, jelas Ramadhan, C130H Royal Australian Air Force dinonaktifkan sejak 2009 dalam kondisi 'preservation maintenance', artinya parkir, namun tetap terawat dan tiap saat bisa digunakan jika dibutuhkan, "Tinggal dilengkapi dengan perawatan besar dan siap operasionalkan seperti biasa, jadi sama sekali bukan teronggok seperti sampah," tambah anggota fraksi Demokrat ini.
Diluar dari itu, ungkap Ramdhan, hibah Hercules dari Australian ini adalah termasuk salah satu buah prestasi diplomatik yang menunjukkan Kepercayaan Internasional meningkat dan peningkatan hubungan bilateral sebelumnya.