REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah mengaku belum bisa memutuskan memberikan bantuan pinjaman kepada IMF atau tidak. Namun, jika bantuan itu nantinya diberikan, Indonesia akan memberikan sejumlah persyaratan.
“Kalau dulu kita pinjam diberikan persyaratan, sekarang kita berikan pinjaman, kita minta syarat juga,” kata Menteri Koordinator Perekonomian, Hatta Rajasa akhir pekan lalu di istana kepresidenan.
Ia mencontohkan syarat tersebut bisa saja alokasi dana yang lebih merata dan tidak terfokus pada negara-negara Eropa. Dana yang dipinjamkan dari Indonesia ataupun beberapa negara lain juga sebaiknya digunakan untuk negara-negara Afrika yang miskin.
Menurutnya, tak ada yang salah dengan upaya memberikan pijaman kepada IMF. Karena, pada dasarnya Indonesia membantu perekonomian dunia yang sedang mengalami kesulitan. Ia mengatakan, jika ekonomi dunia mengalami kesulitan, semua akan terkena imbas. Seperti volume perdagangan menciut dan ekspor terganggu.
“Kalau kita melihat upaya kita untuk memberikan support kepada ekonomi global, itu juga secara tidak langsung memberikan stimulus kepada ekonomi nasional kita,” katanya.
Hal tersebut sudah dilakukan oleh pemerintah Jerman yang susah payah membantu ekonomi Eropa. Menurut Hatta tindakan itu dilakuan karena jika ekonomi Eropa rontok, maka ekonomi Jerman juga akan terkena dampaknya dan akan terus memberikan efek domino ke negara lain.
”Masyarakat kita kan sangat sensitif, ngutang marah, ngutangin juga marah. Meski IMF sudah melakukan reformasi macam-macam tetap saja masyarakat kita melihat IMF dengan kesan tersendiri. Jadi, kita lihat saja nanti seperti apa,” katanya.
Advertisement