REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Tingginya kunjungan wisatawan ke Yogyakarta membuat volume sampah di kota itu juga bertambah. Apalagi dalam masa liburan panjang sekolah saat ini.
Untuk itu Badan Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta meminta wisawatan yang datang agar tidak membuang sampah secara sembarangan tetapi menaruh sampah pada tempat yang benar.
"Yogyakarta membuka diri untuk sebanyak-banyaknya wisatawan datang ke kota ini. Namun, wisatawan juga perlu menjaga agar kota ini tetap bersih dengan tidak membuang sampah sembarangan," kata Kepala Bidang Kebersihan Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Irfan Susilo di Yogyakarta, Sabtu.
Irfan menambahkan, petugas parkir di sejumlah tempat parkir bus atau mobil pun diminta untuk selalu mengingatkan wisatawan dan pimpinan rombongan agar tetap menjaga kebersihan. "Jika Yogyakarta terjaga kebersihannya, maka wisatawan pun akan semakin nyaman berwisata di kota ini," katanya.
Secara umum, Irfan mengatakan, petugas kebersihan BLH Kota Yogyakarta memang sudah terbiasa dengan adanya peningkatan volume sampah selama libur panjang sekolah. "Namun, jika wisatawan disiplin dengan menaruh sampah di tempat yang benar, maka hal itu akan sangat membantu petugas kebersihan dalam melaksanakan tugasnya," katanya.
Selama libur panjang sekolah, Irfan memperkirakan ada kenaikan volume sampah sebesar 15 persen dibanding hari biasa. Pada hari biasa, volume sampah di Kota Yogyakarta adalah 240 ton tetapi kini bisa mencapai 255-260 ton per hari.
"Khusus di Malioboro, kebersihan sudah menjadi tanggung jawab Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro. Tetapi, kami memberikan dukungan untuk pengangkutan sampahnya," katanya.
Sebelumnya, Kepala UPT Malioboro Syarif Teguh mengatakan, kondisi Malioboro masih cukup kondusif selama libur panjang sekolah sehingga belum menambah jumlah petugas keamanan maupun kebersihan.
Jumlah petugas kebersihan yang disiagakan adalah 12 orang yang berganti tugas setiap enam jam sekolah. Penyapuan dilakukan empat hingga enam kali per hari.