Kamis 05 Jul 2012 23:42 WIB

Bangkitkan Ekonomi dengan Produk Halal

Rep: Indah Wulandari/ Red: Hafidz Muftisany
Produk Halal (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Produk Halal (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA- Indonesia berusaha mengubah gaya hidup masyarakat dunia menjadi berorientasi halal. Rengkuhan target produk halal sebagai alternatif itu sekaligus membidik pasar benua Amerika dan Eropa yang tengah mengalami krisis. 

"Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi masuknya produk-produk halal dari luar negeri, perlu langkah strategis memperkuat daya saing industri dalam negeri,"papar Direktur Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Lukmanul Hakim, Kamis (5/7) saat membuka Indonesia Halal Expo (INDHEX) 2012.

Lukmanul juga mengutip data lansiran Reuteurs bahwa pasar produk halal di Eropa mencapai USD 66 miliar. Produk yang diminati meliputi makanan segar, produk dalam kemasan, dan produk daging.

Sedangkan total nilai transaksi produk halal di seluruh dunia mencapai USD 634 miliar. Menilik besaran yang luar biasa itu, sebut Lukmanul, lembaganya bersama stakeholder halal lainnya melakukan sosialisasi, bimbingan serta bantuan bagi kalangan usaha yang akan melakukan sertifikasi halal.

"Indonesia juga akan berdaya saing melalui sertifikasi halal. Baik INDHEX dan sertifikasi CEROL 23000 sebagai upaya meningkatkan eksistensi Indonesia sebagai pusat halal dunia sekaligus memperkuat brand position halal,"ungkap Lukmanul.

Posisi Indonesia sebagai pusat halal dunia sebelumnya memang telah ditahbiskan Menko Perekonomian Hatta Rajasa medio Juni 2011 lalu.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono mengapresiasi harapan LPPOM MUI. Terutama terkait tuntutan gaya hidup masyarakat  modern yang ingin produk berkualitas sehat, aman serta terjamin dari sisi aturan agama.

"Keberadaan produk halal sebagai keniscayaan. Potensi besar tadi harus dibarengi sosialisasi halal bahwa produk halal bukan hanya halal dikonsumsi tapi disusul perilaku bersih dari segala bentuk penyimpangan,"papar Agung.   

Gairah dunia menyasar produk halal diyakini Agung sudah disangga dengan tekhnologi mumpuni. Jejaring LPPOM MUI pun telah merambah ke seluruh dunia. Momentum ini, imbuh Agung, harus terus dijaga dikembangkan dalam rangka meningkatkan daya saing produk dalam negeri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement