Kamis 05 Jul 2012 19:08 WIB

Indonesia-Selandia Baru Kembangkan Penelitian Geothermal

Rep: Yulianingsih/ Red: Dewi Mardiani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA –- Pemerintah Indonesia sepakat menjalin kerja sama dalam bidang penelitian tentang geothermal (panas bumi) dengan Selandia Baru. Kesepakatan tersebut dilakukan dalam pertemuan antara menteri-menteri pendidikan anggota East Asia Summit (EAS) di Yogyakarta, Kamis (5/7).

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Indonesia Muhammad Nuh kepada wartawan mengatakan, banyak negara yang ingin bekerja sama dengan Indonesia terkait hal itu. Namun kata dia, dengan banyak pertimbangan akhirnya pemerintah memutuskan bekerjasama dengan Selandia Baru.

"Negara ini memiliki teknologi yang bagus dan riset yang sangat menarik di bidang geothermal. Indonesia sendiri memiliki sumber daya geothermal terbaik di dunia," terangnya. Padahal kata M Nuh, Indonesia baru menggunakan energi geothermal sebesar 5 persen dari kapasitas yang ada.

Oleh karena itu kata dia, Kementerian bersama rektor UGM, ITS dan ITB telah menjalin kerja sama untuk memperkuat bidang geothermal ini. "Jika ini bisa dieksplor lebih baik lagi, ke depannya kita tidak perlu lagi menggunakan solar, bensin dan gas lagi,” katanya.

Menurut Nuh, enegri geothermal yang akan digunakan seluruhnya berasal dari alam, sehingga diperlukan investasi awal yang cukup besar untuk pengembangan energi tersebut. Namun disisi lain, setelah pengembangan ini selesai, biaya operasional untuk bahan bakar sudah tidak akan ada lagi.

Nuh mengatakan, tingginya populasi negara-negara di ASEAN dan Asia Timur membuat kerja sama di bidang pendidikan merupakan hal strategis yang bisa diusahakan. Dalam waktu dekat akan ada 13 proyek yang akan dilakukan oleh negara-negara se-ASEAN dan Asia Timur dengan target penyelesaian tahun 2015 mendatang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement