Kamis 05 Jul 2012 14:21 WIB

Digadang Jadi Cawapres, JK: Masih Terlalu Dini

Rep: Mansyur faqih/ Red: Djibril Muhammad
Jusuf Kalla
Foto: Yudhi Mahatma/Antara
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) masih enggan mengomentari wacana pengusungan dirinya menjadi calon wakil presiden (cawapres) menemani ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Menurutnya, saat ini masih terlalu dini untuk berbicara mengenai pencapresan. "Masih terlalu pagi. Nanti lah," katanya ketika dihubungi Republika, Kamis (5/6).

Hingga kini, Ketua Umum PMI tersebut masih enggan mengeluarkan sikap terkait pilpres 2014. Padahal, banyak partai dan tokoh yang sudah memastikan maju menjadi capres di pemilu mendatang yang meminang JK. Termasuk Prabowo yang mengaku siap merangkul JK menjadi cawapres.

Dikatakan pasangan keduanya menjadi kombinasi yang memiliki keunggulan dan potensi untuk menang. Pasalnya, Prabowo merupakan mantan militer yang semasa aktif memiliki sikap tegas. Sehingga cocok untuk kondisi Indonesia lima tahun mendatang. Sementara JK yang merupakan pengusaha dipandang dapat memahami dunia bisnis dan cepat mengambil keputusan.

Hasil jajak pendapat dari lembaga survei menyatakan kalau pasangan ini memiliki elektabilitas yang paling tinggi ketimbang pasangan yang mungkin muncul nanti. Ini tergambar melalui hasil jajak pendapat Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) pada Juni silam.

Dari hasil survei periode 14-24 Mei 2012 di 33 provinsi dengan jumlah responden 2.192 orang, pasangan Prabowo-JK menempati posisi pertama dengan elektabiltas 14,6 persen. Di posisi kedua, ada Megawati Soekarnoputri dan JK dengan perolehan elektabiltas 13,4 persen.

Baru kemudian diikuti pasangan Prabowo-Mahfud MD yang sebesar Rp 12,4 persen. "Kalau saya mengeluarkan tanggapan (saat ini), berarti saya tenggelam dalam waktu," tegas JK singkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement