Rabu 04 Jul 2012 12:07 WIB

Palestina Sulit Merdeka Tanpa Persatuan

Israel Palestina
Israel Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan kemerdekaan Palestina akan sulit terwujud tanpa adanya persatuan di dalam diri rakyat Palestina itu sendiri.

"Dalam kunjungan saya bersama parlemen Indonesia ke Palestina beberapa waktu lalu, saya mengatakan kepada Perdana Menteri Palestina, Ismail Haniyeh, bahwa kemerdekaan Palestina akan sulit tanpa adanya persatuan dari masyarakat Palestina itu sendiri," ujar Marzuki pada saat pembukaan International Conference for The Freedom of Al Quds dan Palestine di Bandung, Rabu (4/7).

Israel, lanjut dia, hanyalah sebuah wilayah yang kecil. Dia selalu mengatakan kepada Liga Arab untuk bersatu jika memang menginginkan Palestina merdeka. Dia mengatakan Indonesia saja yang secara geografis jauh dari Palestina, bersatu mendukung terwujudnya kemerdekaan Palestina.

"Parlemen Indonesia yang hadir dalam forum-forum internasional, senantiasa aktif membahas draf resolusi terkait dengan proses perdamaian di Timur Tengah, khususnya menyangkut pembebasan Palestina."

Menurutnya, kemerdekaan Palestina perlu didukung oleh masyarakat internasional, karena menyangkut harkat dan martabat sebuah bangsa yakni bangsa Palestina yang hingga kini masih mengalami penjajahan dari kaum zionis.

"Upaya pembebasan Palestina perlu didukung melalui berbagai cara sesuai dengan kapasitas masing-masing," tambahnya.

Selain itu, umat Islam juga bertanggung jawab dan berkewajiban untuk menyelamatkan tempat ibadah Masjid Al Aqsha di Al Quds dan melakukan upaya pembelaan atas warga Palestina yang tertindas.

Dia juga berharap melalui konferensi internasional ini, dapat dihasilkan pemikiran-pemikiran konstruktif terkait upaya pembebasan Palestina. Hasil pemikiran tersebut, dapat dikirim ke PBB sebagai bahan rekomendasi untuk sidang umum PBB.

Konferensi Pembebasan Palestina dilangsungkan di Bandung pada 4-5 Juli. Konferensi tersebut diikuti ratusan peserta yang berasal dari berbagai negara seperti Inggris, Palestina, Filipina, Malaysia, Sudan, Indonesia dan lainnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement