Selasa 03 Jul 2012 23:08 WIB

Ini Empat Jurus Anggito Perbaiki Pelayanan Haji

 Pakar ekonomi, Anggito Abimanyu (paling kiri) berdoa usai dilantik menjadi Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (26/6). (Aditya Pradana Putra/Republika)
Pakar ekonomi, Anggito Abimanyu (paling kiri) berdoa usai dilantik menjadi Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (26/6). (Aditya Pradana Putra/Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Anggito Abimanyu bertekad untuk meningkatkan pelayan kepada jamaah haji.

''Saat ini kita menghadapi ketidakpercayaan masyarakat,'' ujar Anggito dalam acara pembukaan Pembekalan Petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (3/7) malam.

Anggito mengingatkan agar para petugas haji untuk melayani jamaah dengan sebaik mungkin. Menurut dia, petugas haji harus mengutamakan jamaah.

''Petugas haji seringkali mementingkan diri sendiri,'' ungkap Anggito.

Meski baru menjabat sebagai Dirjen Haji dan Umrah, Anggito menyatakan akan melakukan empat terobosan penting demi penyelenggaraan ibadah haji yang lebih baik.

Pertama, mulai Musim Haji 2012, kata dia, tak ada lagi pejabat dan pegawai Kemenag yang boleh mengalokasikan sisa kuota.

Menurutnya, sisa kuota dibagikan melalui sistem, yakni berdasarkan nomor urut. Anggito tak ingin ada lagi pejabat atau pegawai Kemenag menempatkan calon yang tak berhak.

''Jangan gara-gara satu orang, ribuan calon jamaah terluka hatinya,'' paparnya.

Kedua, kata dia, mulai musim haji tahun depan pendaftaran haji harus dilakukan melalui bank. Kemenag, kata dia, tak boleh lagi memiliki kewenangan untuk memberi nomor urut bagi jamaah.  ''Kita akan bangun sistem antara bank dengan siskohat.''

Ketiga, memperbaiki sistem informasi haji melalui call center, sms, dan blackberry. Dengan sistem informasi yang baik, petugas seharusnya bisa menjawab setiap pertanyaan yang diajukan calon jamaah. ''Kapan calon jamaah bisa berangkat, paling lama harus bisa dijawab dalam satu jam,'' kata dia.

Keempat, Anggito akan memperbaiki sistem pengelolaan keuangan haji. Menurut dia, dana haji sangat besar yakni mencapai Rp 44 miliar.

Setiap jamaah, kata dia, harus mendapat manfaat dari hasil keuntungan uang yang telah disetorkannya.

''Masih ada ruang untuk memperbaiki penyelenggaraan dan pelayanan terhadap jamaah haji.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement